Senin, 21 Juni 2010

Semacam: Hajatan Tuan Media

Bulan ini Tuan media menggelar suatu hajatan besar, panggung pun sudah digelar oleh sang Tuan Media dengan mengutus anak-anaknya Si Infotainment dan si Berita-beritaan untuk mengurus segala keperluannya.

panggung menampilkan sebuah Dagelan dengan lakon "Video Mirip Porno" yang dibintangi oleh 3 orang ahli hibur rakyat, si tuan vokalis terkenal, si nona dahsyat, dan si nyonya presenter. dagelan dengan lakon "vodeo mirip porno" itu pun tampil menghibur masyarakat dua puluh empat jam penuh selama hampir 3 minggu tanpa henti, dan rencana nya pun tak akan dulu dihentikan sebelum Istri Tuan Media, Nyonya Rating memerintahkan agar dagelan Berhenti. memang dagelan ini dipersembahkan khusus sebagai kado Tuan media kepada istrinya Nyonya Rating untuk menunjukan dalamnya Cinta Tuan Media kepada istrinya itu.




Atas kerja-kerajaan 2 anak tuan media, si Infotainment dan si berita-beritaan, Dagelan dengan lakon "Video mirip Porno" itu pun berhasil ditampilkan secara bombastis atau bahkan saya sebut gigantis, dengan jutaan rakyat yang menonton.

sang penonton menggelar tikar didepan panggung dagelan itu, ada yang membawa kursi, selimut, sarungan, bahkan ada yang membawa tempat tidur lengkap dengan bantal dan gulingnya kedepan panggung.

penontonnya pun beragam, ada kakek-kakek bau tanah, ada bapak-bapak, ibu-ibu, anak kuliah, anak sekolah anak TK, bahkan anak yang masih didalam kandungan Ibunya.

"Tidak ada batasan Umur"

"semuaa orang berapapun usianya, boleh nonton dagelan ini !, toh ini negara bebas dengan kebebasan diatas segalanya , jadi ...bebas toh" sahut tuan Media

begitu ramai pertunjukan ini sampai lapangan penonton pun penuh sesak bertumpuk-tumpuk. ada yang bertepuk tangan dengan girangnya, ada yang menangis lirih, ada yang berteriak memaki dan mencibir, ada yang melongo, ada yang mengomentari dengan semangatnya, dan ada juga yang melempar-lempar tomat busuk ke arah sang pemain dagelan.

Dagelan lakon ini pun dari semenjak hari pertama digelar, makin hari makin besar. makin banyak orang yang ikut main sebagai pemain pendukung dan figuran yang ingin ikut terkenal. ada si Tuan ahli memperhatikan dan mengomentari Video, ada si tuan pengacara, ada si tuan sangat tahu tentang moral, ada si tuan selalu nongol, ada ahli pelawak negara dan puluhan lainya.

"Sukses....suksesss...suksess besar !!! tak salah saya menunjuk kalian untuk menggelar dagelan ini anak-anaku " teriak sang tuan media kegirangan

anak-anak tuan media memang orang-orang pintar, sarjana di universitas terkemuka amerika.

si Infotainment sarjana jurusan kebebasan dan transparansi, yang katanya, skripsinya yang berjudul "kebebasan pers diatas segalanya termasuk diatas segala hak pribadi dan privasi" mendapat penghargaan terbaik di universitas Mcdonald Amrik.

sedangkan si berita-beritaan adalah sarjana jurusan "kedokteran Otak dan cuci otak" di universitas perdukunan dan dokter-dokteran Washington, Amrik. tak kalah dari adiknya, si berita-beritaan pun mendapat penghargaan terbaik abad ini dari organisasi cuci otak dunia, World BrainWash Organization (WBWO) atas karya tulis akademisnya yang berjudul " tips dan trik mencuci otak dan menginjak-injak intelektualitas masyarakat melalui televisi".

sang Nyonya Rating pun tak mau ketinggalan memuji anak-anaknya, dengan girang gemirang menciumi pipi anaknya seraya memeluk dengan usapan kebanggaaan seorang ibu. memang dagelan hasil buat-buatan ini berhasil mendapat pujian dari teman-teman Nyonya Rating di Darmawanita yayasan Kapitalisasi, salah satunya Jeng iklan dan Jeng Duit yang merupakan teman dekat si nyonya rating.

bawor1.jpg

**************************************************************************

untuk kesikan kalinya saya menulis tentang
kebencian
kekesalan saya terhadap media televisi.

betapa tidak, tiap hari selama kurang lebih 3 minggu kebelakang masyarakat dijejali dengan berita-berita kasus skandal "video porno mirip artis" yang beredar melalui internet. media televisi secara Bombastisnya mem-Blow up berita ini tanpa tedeng aling-aling, menghakimi sbelum ada bukti, tanpa memperdulikan bahwa seluruh masyarakat termasuk anak-anak menelan mentah-mentah berita ini tanpa filter sedikitpun. Dan yang terjadi adalah semakin meluasnya penyebaran Video tersebut.

3 komentar:

  1. memang media sekarang gak punya tanggung jawab, lupa mereka akan beban moral mencerdaskan bangsa... bahkan dengan sadarnya memperburuk moral bangsa

    BalasHapus
  2. wiiwwww.. media media.. *gelenggelengkpala*

    makanya matiin tipi matiin radio ga usa pasang internet aja pak, mending jalan2 cari udara segar :p

    BalasHapus
  3. @Anonim setuju gak kurang gak lebih n_n

    @achie kalo tipi sich emang gak punya jadi gak pernah dinyalain, biasanya juga numpang nonton di tetangga hehehe...

    BalasHapus